Rabu, 05 Agustus 2009

4. Menyelamatkan Bulan

Nasruddin sedang berjalan menuju rumah sendirian. Malam datang dan semakin gelap. Nasrudin berpikir bahwa waktu itu adalah waktu bagi seorang muslim untuk sholat. Kemudian dia mencari air untuk berwudhu'. Sayangnya, dia hanya menemukan sebuah sumur tak jauh dari jalan yang ia lewati.
Dia melihat ke dalam sumur itu untuk melihat apakah di sana ada air. Dia sangat terkejut ketika melihat bulan ada di sana. Sebenarnya, itu hanyalah bayangan dari bulan. Dia berpikir bahwa bulan itu telah jatuh ke dalam sumur. Dan, oleh karena itu, dia mengira hal itu sangat berbahaya, karena malam hari akan gelap tanpa bulan.
"Saya harus menyelamatkan bulan itu", pikir dia. "Jika tidak, bulan itu akan tetap tinggal di sana dan di seluruh belahan dunia akan gelap pada malam ini".
Kemudian dia mencari tongkat, tapi dia tidak menemukannya. Dia hanya menemukan tali panjang. Kemudian dia pegang ujung tali itu dan memasukkan ujung tali lainnya ke dalam sumur.
"Pegang tali ini dengan erat dan saya akan menarikmu ke atas", katanya.
Sayangnya, tali tersebut tersangkut batu besar di dasar sumur. Lalu, Nasruddin berusaha sekuat mungkin untuk menarik tali itu. Dia mengira bahwa dia menarik bulan.
Dia mampu menarik batu yang dikiranya bulan tersebut ke permukaan sumur. ketika mendekati bibir sumur,batu tersebut jatuh lagi ke dasar sumur.Karena Nasrudin kehilangan keseimbangan, ia terjatuh ke belakang sambil tetap memegang tali di tangannya.Pada waktu itu, ia melihat bulan bercahaya di langit.
Nasrudin tersenyum bahagia dan berkata, "akhirnya saya bisa menyelamatkanmu. sekarang seluruh permukaan bumi tidak akan gelap lagi".

Baca Selengkapnya...... Read more...

Minggu, 02 Agustus 2009

1.Upah Satu Minggu

Setiap minggu, Nasruddin pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan rumah tangga. Dia menaruh barang-barangnya di dalam sebuah ranjang besar. Tapi, dia tidak mampu membawa barang yang bebannya berat tatkala ia sudah tua. Oleh karena itu, dia meminta orang lain untuk membantunya dan memberinya upah yang pantas.

Suatu hari, ketika Nasruddin berada dalam perjalanan dari pasar menuju rumahnya, dia berjalan di depan laki-laki yang membantunya membawa barang miliknya. Nasruddin tidak menyadari bahwa laki-laki itu kabur dan membawa semua barang-barang miliknya.
Pada sabtu berikutnya, Nasruddin pergi ke pasar. Temannya berkata, "Nasruddin, lihatlah dia! Dia adalah laki-laki yang mencuri barang-barangmu minggu lalu."
Bukannya berusaha menangkap laki-laki itu, Nasruddin malah bersembunyi di belakang warung. Dia tinggal di sana sampai laki-laki yang mencuri barang-barangnya meninggalkan pasar. Temannya heran dan bertanya, "Apa yang sedang kamu lakukan di sana?"
Dia menjawab,"laki-laki itu telah membawa barang-barangku selamu seminggu. Saya takut dia akan meminta upahnya. Saya tidak mempunyai uang yang cukup untuk membayar seluruh upahnya selama satu minggu. Bahkan, ranjang dan barang-barangku yang dibawanya tidak cukup untuk membayarnya."

Baca Selengkapnya...... Read more...

2.Tak Dikenal

Nasruddin mengunjungi sebuah kota yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya. Dia merasa, tak seorangpun mengenalnya. Kemudian, dia berjalan di sepanjang jalan dengan harapan bisa bertemu beberapa orang yang dia kenal. Tapi, tak seorang pun menyapanya. Dia Merasa sangat sedih.

Dia akhirnya pergi ke sebuah pasar. Ternyata di sana sama saja, tak seorang pun mengenalnya. Dia kemudian masuk ke sebuah toko yang menjual peralatan-peralatan rumah. Di sana, dia disambut dengan hangat oleh sang penjual .
Penjual itu bertanya kepada Nasruddin,"apa yang bias saya bantu tuan? Apakah anda mencari tempat tidur, kursi,…..?
"Baiklah…baiklah,,,tunggu sebentar," kata Nasruddin. "Sebelumnya, saya mau mengajukan beberapa pertanyaan kepadamu".
Penjual itu sangat senang. Dia berpikir bahwa Nasruddin ingin bertanya sesuatu tentang peralatan rumah.
"Apakah kamu melihat saya ketika saya masuk ke toko ini?" Tanya Nasruddin.
"Ya, tuan, tentu saja, "jawab si penjual.
"Apakah kamu pernah melihat saya sebelumnya?" Tanya Nasruddin lebih dalam.
"Tidak, tuan. Tidak pernah"
"Baiklah, bagaimana kamu bisa tahu bahwa orang yang masuk ke sini adalah Nasruddin dan bukan orang lain?


Baca Selengkapnya...... Read more...

3. Melalui Pintu Belakang

Pada suatu pagi, Nasruddin dan teman-temannya ngobrol di sebuah warung kopi. Setelah beberapa lama kemudian, mereka mengatakan bahwa mereka sangat lapar. Nasruddin keudian mengundang mereka untuk sarapan pagi di rumahnya setelah setengah jam kemudian. Selanjutnya Nasruddin pulang ke rumahnya.


Sesampai di rumah, Nasruddin memberitahu istrinya bahwa dia mengundang teman-temannya untuk pergi ke rumahnya dan sarapan pagi bersama. Istrinya kebingungan karena mereka tidak punya apapun untuk dimasak

"Mengapa kamu mengundang mereka untuk sarapan pagi di sini? Kita tidak punya apapun untuk dimasak", istrinya mengeluh.

"Maaf, saya tidak ingat akan hal itu", kata Nasruddin

Kemudian mereka melihat dari kejauhan teman-teman Nasruddin sedang mendatangi rumah mereka. Nasrudin lalu keluar melalui pintu belakang dan bersembunyi. Tidak lama kemudian, para tanu itu mengetuk pintu. Istrinya membukakan pintu dan mengatakan kepada mereka bahwa Nasruddin telah keluar.

"Tapi saya melihat dia ada di sini barusan," kata salah seorang temannya.

Istri Nasruddin sangat bingung dan tidak mengatakan sepatah katapun. Nasruddin mendengar pembicaraan mereka. Dia merasa kasihan terhadap istrinya. Kemudia dia berkata belakng lewat jendela belakang, "Kamu benar. Tapi saya kan bisa keluar pintu belakang."

Baca Selengkapnya...... Read more...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP