Minggu, 09 Oktober 2011




Baca Selengkapnya...... Read more...


Baca Selengkapnya...... Read more...

Rabu, 09 September 2009

Mau Menghubungi Saya?

Assalamu'alaikum wr......wb...
Bagi sahabat blog yang ingin mengontak/menghubungi saya, bisa melalui saya melalui alamat e-mail sahabat blog. Namun, saya tidak menjamin akan membalas setiap pesan dari sahabat blog

























Nama :
Alamat E-mail :
tentang :
Isi Pesan :
Image (case-sensitive):





Baca Selengkapnya...... Read more...

OPINI

1. Aneh, Orang Islam Kok Sambut Konjen AS dengan Sholawat Badar


Baca Selengkapnya...... Read more...

Aneh, Orang Islam Kok Sambut Konjen AS dengan Sholawat Badar

Sesuatu yang aneh dan ganjil telah terjadi. Seorang perempuan nonIslam (kafir) disambut layaknya nabi Muhammad oleh belasan santri. Astaghfirullah...kedengarannya aneh namun ini benar-benar terjadi. Hal ini terjadi pada acara buka bersama oleh Konjen AS bersama orang-orang muslim Indonesia pada hari selasa tanggal 8 september 2009 sebagaimana diberitakan oleh koran nasional Jawa Pos edisi rabu(9/9). Pada acara tersebut konjen AS tersebut menyampaikan pesan damai sekaligus memutarkan video Barack Obama yang berdurasi 15 menit.
Sebagai orang Islam seharusnya hati kita miris mengetahui hal tersebut. Bagaimana bisa seorang yang kafir dihormati layaknya sang teladan dan manusia termulia (nabi Muhammad)? sebagaimana diketahui bahwa dulu ketika nabi Muhammad tiba di Madinah ketika proses hijrahnya dari Mekah masyarakat madinah berduyun-duyun menyambut Rasulullah sambil menabuh rebana serta menandungkan sholawat badar. Lalu pantaskah Konjen AS yang kafir disambut dengan sholawat badar sebagaimana Rasulullah?
Coba mari kita renungkan akibat dari hal tersebut. Kita lihat dari satu kalimat yang disenandungkan oleh para santri tersebut. Pada sholawat badar terdapat kalimat "thola'al badru 'alaina" yang artinya "telah muncul bulan purnama di antara kita". Jadi mereka -para santri beserta kaum muslim lainnya yang ikut serta cara penyambutan-mengumpamakan konjen AS dengan bulan purnama yang menyinari bumi sebagaimana para kaum anshor yang ada di Madinah mengumpamakan nabi dengan bulan purnama. Sungguh, ini sebuah tindakan bodoh yang dilakukan oleh para penyambut terseut. Itu hanyalah sepenggal kalimat dari sholawat badar yang mereka senandungkan, belum kalimat-kalimat seterusnya.
Trus, apakah mereka mengerti arti/terjemahan dari sholawat badar yang mereka senandungkan? Kalau mereka mengerti, apalagi mereka menyenandungkannya dengan penuh penghayatan, sungguh itu adalah sebuah perbuatan tidak patut dan tentunya membahayakan keimanan. Namun kalu tidak, semoga Allah mengampuni kelalaian mereka.
jadi, semestinya kaum muslimin hati-hati terkait masalah seperti ini. Jangan sampai orang besar -di sisi manusia- seperti Konjen AS, kita agung-agungkan bahkan kita sejajarkan dengan nabi Muhammad. Na'udzubillah



Baca Selengkapnya...... Read more...

Jumat, 04 September 2009

1. Membagi Minuman

Matahari bersinar sangat terang. Nasrudin dan temannya pergi ke pasar. Mereka berjalan melalui jalan yang sama sekali tidak ada pepohonan. Mereka kepanasan dan kehausan. Mereka ingin membeli segelas susu, tapi mereka tidak punya cukup uang. Kemudian mereka mengumpulkan uang mereka dan membeli segelas susu. Sebelum membeli susu, mereka berjanji untuk membagi susu yang mereka beli.

"Sekarang, marilah kita bagi minuman ini. kamu akan minium setengah gelas dan saya akan minum sisanya," kata Nasrudin
Temannya mengatakan, "Kamu minum duluan, Nasrudin"
"Mengapa?" Tanya Nasrudin
"saya membawa sedikit gula. Ia hanya cukup untuk setengah gelas. saya akan menaruh gula tersebut untuk bagianku saja,"kata temannya.
"Taruhlah gula tersebut ke dalam susu sekarang. saya akan meminum setengah gelas," kata Nasrudin.
"Tidak, gula ini hanya cukup untuk setengah gelas saja"
Kemudian Nasrudin pergi ke warung terdekat dan membeli sebungkus garam yang sangat murah. Kemudian dia kembali menuju temannya.
"ada berita baru untukmu," kata nasrudin. Sebagaimana kesepakatan kita bersama, saya akan meminum duluan. Saya punya sebungkus garam dan akan kutaruh garam ini ke dalam susu. Saya akan minum duluan dan selanjutnya adalah kamu. Kamu bisa menaruh gulamu setelah saya minum susu yang telah tercampur dengan garam"

Baca Selengkapnya...... Read more...

Rabu, 02 September 2009

5.Labu-Labu Tuhan

Nasrudin ingin menanam labu. ia menyebar biji-biji labu di ladangnya. ia berkata kepada istrinya, "saya akan menanam biji-biji tersebut di dua kebun. satu kebun untuk kita dan yang lainnya untuk Tuhan. saya akan menjual hasil panen 'labu-labu' Tuhan dan akan kuberikan uangnya kepada anak yatim dan fakir miskin sebagai sedekah kita".


"amin," kata istrinya.
Kemudian ia menanam biji-biji labunya di kebun yang sangat subur, tapi ia menanam labu-labu Tuhan di kebun yang tidak subur. Beberapa bulan kemudian Nasrudin kecewa ketika melihat labu miliknya tidak tumbuh dengan baik walaupun ia telah menanamnya di kebun yang subur. Sebaliknya, ia melihat 'labu-labu Tuhan' tumbuh dengan baik dan mempunyai lebih banyak buah
Nasrudin akhirnya memutuskan untuk mencuri 'labu-labu milik Tuhan'. Pada suatu malam ia membawa karung besar dan pergi ke 'kebun Tuhan'. Di sana, ia memetik 20 labu yang besar dan menaruhnya ke dalam karung.
Ia tidak menyadari bahwa ia telah diikuti oleh 5 orang laki-laki semenjak dia berangkat ke kebun. Mereka terus mengintainya. Ketika Nasrudin mencari tali untuk mengikat karungnya, ia meninggalkan karungnya sebentar. Dengan cepat, 5 orang tersebut mencuri karung yang telah penuh dengan labu tersebut.
Tidak lama kemudian Nasrudin kembali. Ia ketakutan ketika tahu karungnya telah hilang. ia lari ke rumah dengan cepat. Ia berkata kepada istrinya, aku tertangkap basah oleh-Nya (Tuhan). Aku tertangkap basah oleh-Nya (Tuhan) ketika aku sedang mencuri labu-Nya"




Baca Selengkapnya...... Read more...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP